Permainan Patheng Dudu menjadi salah satu permainan yang masih lestari di Kampoeng Batara. Hingga saat ini, patheng dudu dimainkan oleh lintas usia, mulai anak-anak TK, remaja hingga orang tua. Setiap minggunya, sahabat (anak-anak) kampoeng batara menjadikan Patheng dudu menjadi alternatif permainan dikala menunggu sahabat lainnya atau dalam situasi senggang.
Patheng dudu merupakan permainan menata balok-balok kayu yang telah dipahat rata dibeberapa bagian. Ukuran dasar bahan adalah sama, namun mengalami perubahan saat dibeberapa sudut mengalami pemangkasan untuk bidang tumpuan. Jika dulu mengenal permainan menumpuk batu, saat ini sudah beralih menggunakan bahan kayu. Dan, di banyuwangi disebut Patheng Dudu (Petheng Dudu)


Pola permainan patheng dudu bisa beragam. bisa satu orang lawan satu orang dengan satu set patheng dudu yang terdiri antara 6-8 balok kayu. bisa juga berkelompok. Tergantung kondisi atau jumlah peserta yang terlibat. Kalau satu orang lawan satu, maka satu paket patheng dudu dibuat pola siapa cepat menyusun atau menumpuk semua balok-balok kayu, maka dianggap menang. Sementara, kalau menggunakan system kelompok, pola permainannya adalah estafet. misal satu kelompok ada 5 orang, maka setiap orang akan menyusun satu balok dari jarak antara 5-10 meter. Begitu seterusnya hingga semua balok-balok kayu tersusun semuanya. Bisa bermain durasi atau waktu, bisa juga menggunakan pola siapa cepat maka dianggap pemenang.

Ada beberapa manfaat saat bermain Patheng Dudu. Diantaranya adalah membangun otak untuk fokus pada target, konsentrasi saat menata, teliti ketika meletakkan bidang balok yang kondisinya tidak sama diantara balok-balok lainnya. Cermat memahami kondisi angin, cermat juga agar bagian tubuh tidak menyentuh bagian alas patheng dudu, serta sabar saat meletakkan bagian balok-balok. Itu jika dilakukan perorangan. tentu saja, masih banyak manfaat untuk melatih otak dan otot saat bermain patheng dudu.
Jika bermain kelompok dan bersifat estafet, maka setiap orang dituntut untuk bisa kerjasama. Membangun jiwa solidaritas antar kawan, memudahkan kawan agar tidak mendapat bagian yang sulit saat bergantian pasang balok. Apalagi, saat mau pasang dan kembali ke titik lokasi tim setiap orang akan berlari dan menepuk tangan kawan yang akan melanjutkan pasang balok berikutnya. Disini, komunikasi dibutuhkan, agar tim bisa menjadi pemenang.