Hari ini, guru-guru TK se-Kecamatan Kalipuro melaksanakan kegiatan Pramuka Pra Siaga di Kampoeng Batara.
Kegiatannya diisi dengan berbagai acara, upacara pembukaan, literasi bahasa Using, membuat kerajinan bambu, praktek permainan tradisional dan membatik.



Kemudian, jelajah dimulai dari Kampoeng Batara dan finish di Sewu Sambang. Dimana, kegiatan Pramuka Pra Siaga ini diberi mengangkat tema “Petualangan Si Kambang” alias Perualangan dari Kampoeng Batara sampai Sewu Sambang.
Bagaimana keseruannya?
Berikut ini giat serunya, diawali dengan upacara pramuka pra siaga guru-guru TK-KB-RA se-Kecamatan Kalipuro. Diikuti 165 guru dan kepala sekolah KB-TK-RA, Bertugas sebagai komandan upacara adalah Korwil Kecamatan Kalipuro. Hadir juga, ibu Camat dan Ibu Lurah Kalipuro.
Literasi Bahasa Using Banyuwangi



Guna mendorong dan menjaga budaya Banyuwangi tetap lestari, salah satunya adalah bahasa Using, panitia Pramuka Pra Siaga membuat agenda Literasi Bahasa Using, dengan narasumber adalah kak Holpah, penulis cerpen bahasa using dan sekaligus guru di SMPN 1 Banyuwangi.
Sebelumnya, founder Kampoeng Batara menyampaikan dasar-dasar bahasa Using dan bahasa Madura yang selama ini berdampingan di beberapa wilayah.di Banyuwangi. Khususnya di Kampung Papring yang terkenal dengan istilah “Tabrak Bahasa”.
Untuk materi yang disampaikan kak Holip sendiri terbilang sederhana, yaitu tentang sastra pantun ala Using yang cukup menarik untuk dibuat pengenalan dasar bahasa using bagi anak-anak TK-KB-RA nantinya.
Dalam waktu singkat, para guru membuat pantun berbahasa using disambut riuh gempita para peserta yang lain.
Materi Kegiatan Kedua Menganyam Bambu



Kampung Papring dikenal sebagai sentra pengrajin bambu. Mulai dari anyaman, mebel sampai dengan pembuatan konstruksi berbahan bambu.
Untuk kerajinan anyam bambu telah menjadi bagian dari Kurikulum di sekolah adat Kampoeng Batara, dimana, fasilitator atau pengajarnya adalah warga Papring sendiri, notabene adalah orang tua anak-anak Kampoeng Batara.
Sebagai bagian dari upaya pelestarian kerajinan bambu, konten anyam bambu menjadi salah satu yang diajarkan para pengrajin untuk pengunjung yang datang. Seperti yang dilakukan para guru-guru.TK-KB-RA se Kecamatan Kalipuro ini.
Untuk memudahkan prosee kegiatan, tim pengrajin atau yang disebut sebagai tim Kriya Bambu Papring, membentuk 5 kelompok. Setiap kelompok ada 1 fasilitator untuk mengajarkan dasar-dasar anyam, pembentukan hingga finish menjadi wadah yang multi fungsi, sekaligus bisa dibawa pulang hasil karya sendiri.
Permainan Tradisional Nusantara



Tidak hanya menganyam kerajinan bambu, para peserta Pramuka Pra Siaga ini juga begitu antusias bermain. Khususnya permainan tradisional yang ada di Kampoeng Batara.
Adapun jenis permainannya, meliputi: egrang bambu, patheng dudu, damdaman, engklek, lempar sarung, lempar caping dll. Maka tidak heran jika suasana akhir pekan ini begitu ramai penuh keceriaan.
Untuk memandu permainan tradisional sudah ada yang memberi arahan dari tim Kampoeng Batara. Meski durasi yang terbatas, semangat untuk mengenang kembali masa-masa kecil dengan beragam permainan tradisional tidak menyurutkan kegembiraan yang terpatri.
Harapannya, dengan permainan tradisional ini nanti, guru-guru TK-KB-RA bisa memperkenalkan pada anak-anak didiknya, sebagai upaya penyeimbang gadget yang telah masuk diruang-ruang anak-anak Balita.
Kelas Membatik






Di tempat berbeda, tepatnya di Rumah Budaya Kampoeng Batara, Kepala Sekola TK-KB-RA Se Kecamatan Kalipuro membatik dipandu oleh tim Batara Batik Papring.
Kegiatan membatik dilakukan pengunjung diajarkan berbagai tahap membatik, mulai dari membuat atau menjiplak pola batik, membatik menggunakan canting, proses pewarnaan, hingga finishing atau menghilangkan lapisan lilin dari kain. Setelah itu, Batik bisa dibawa pulang oleh peserta.
Jelajah Kampung Batara-Bukit Sewu Sambang






Setelah ishoma, peserta Pramuka Pra Siaga melanjutkan kegiatannya dengan jelajah, dimulai dari Kampoeng Batara sampai finish di Bukit Sewu Sambang.
Ada beberapa pos-pos edukasi yang disampaikan oleh tim guide terkait hal yang dilalui selama perjalanan. Seperti kondisi air yang mengairi sawah, sampai kondisi sawah yang tinggal beberapa Petak saja.
Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Bukit Sewu Sambang untuk presentasi dan saling berbagi rasa berbagi cerita.
Sampai jumpa dan terima kasih.