Menjadi bagian yang tak pernah lepas dari budaya masyarakat Jawa, adalah selalu merayakan hal-hal yang baru dimiliki, dibuat atau ditemui. salah satunya seperti yang dilakukan masyarakat Kampung Papring saat memiliki Sebarong papring, yaitu Barong yang 90 persen menggunakan anyaman bambu dan sarung pembungkusnya batik Papring.


Sebelum dilakukan arak-arakan atau pawai, warga sudah melakukan doa bersama, kemudian serah terima barong pada tokoh masyarakat Papring, kemudian secara bersama-sama melakukan arak-arakan Sebarong papring keliling kampung.
Arak-arakan bertujuan untuk menyampaikan kabar gembira terkait hadirnya satu karya yang bisa menjadi ruang penjagaan budaya lokal kepada masyarakat. Tak lupa,jenang merah putih dan beberapa perlengkapan iring-iringan ini juga mewarnai perjalanan keliling kampung masyarakat Papring dari Rumah Bambu Kampoeng Batara menuju Rumah Budaya Kampoeng Batara.


sepanjang perjalanan, atraksi barong/sebarong Papring dan Pithik-Pithikan dari anyaman bambu ini menarik perhatian banyak warga yang melintas maupun yang ada dirumah. Apalagi, sepanjang jalan, suara gamelan juga meramaikan suasana arak-arakan Sebarong Papring.

sampainya di Rumah Budaya Kampoeng Batara, serah terima dilakukan oleh pembuat Sebarong papring, yaitu Herfan Efendi kepada Founder kampoeng Batara.