Mengenal tas anyaman bambu yang di produksi oleh masyarakat Lingkungan Papring, Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro,Banyuwangi, merupakan produk Eco Friendly atau ramah lingkungan pengganti kantong plastik.
Lingkungan Papring sendiri memiliki sejarah panjang tentang penghasil kerajinan bambunya. Dilihat dari namanya saja, Papring yang berati ‘Panggonane Pring’ (Tempatnya Bambu), membuat para leluhur ditempat tersebut beraktivitas sebagai pengrajin bambu, khusunya kerajinan besek pada mulanya.

Namun, lima tahun lalu, pada 2019, warga Papring melalui ruang edukasi Kampoeng Batara memulai mengasah skill menganyam bambu masyarakat ke next level menjadi produk yang bernilai tinggi dari besek yakni tas bambu dan hampers dari bahan bambu.
Bambunya sendiri pun juga tidak sembarangan, masyarakat di sana lebih banyak menggunakan jenis bambu batu yang diambil dari hutan karena kuat dan lebih elastis. Jenis bambu lainya lebih sering digunakan untuk bahan furnitur atau konstruksial.
Selain tas, ada pula yang membuat furnitur dari bambu seperti kursi, meja, gedeg, lampion bambu hingga membuat pesanan gazebo-gazebo bambu, dll.

Kerajinan tas bambu dikelompok Kriya Bambu Papring terdapat 4 macam motif tas, diantaranya ada motif Matapura, motif Kursian, motif Pipil dan motif Truntung. Dalam seminggu kelompok bisa memproduksi sebanyak 50 pcs tas kerajinan bambu.

Kemudian, untuk harga bukan tergantung dari motif anyaman, tapi berdasarkan dari ukuran tas yang dipesan. Dibandrol mulai harga Rp6.000 hingga Rp25.000. Namun, untuk kalian yang ingin memesan tas bambu, harus melalui order terlebih dahulu, karena kelompok tidak mempunyai gudang tempat penyimpanan tas.
Produk kelompok UMKM Kriya Bambu Papring hanya dijual untuk wilayah Banyuwangi saja. Hal itu dilakukan karena, sebagai bentuk sosialisasi Zero Plastic Waste dan mengenalkan produk kerajinan bambu khas dari kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Lingkungan Papring, kepada masyarakat Banyuwangi secara luas terlebih dahulu.